Jumat, 27 November 2015

Shehrazat ep 87b

BINBIRGECE67 Part 2 
Tayang, Rabu 28 Oktober 2015
By WINDA SANANI

                      

* Usai menunggang kuda, Shehrazat menyusul Onur & anak2nya yg telah menunggunya dikedai. Sebelumnya dia nampak bercakap2 dgn seorang wanita yg juga pelanggan kedai tsb. Sesampainya di meja keluarganya, Shehrazat berbicara pada Liliput & Kaan sambil memberikan sebuah bungkusan. Liliput & Kaan pun pergi meninggalkan meja setelah menerima bungkusan tsb (entahlah, mgkin makanan utk kuda#cmiiw). Sepeninggal Liliput & Kaan, Onur berbicara pada Shehrazat, dia sgt khawatir karna Shehrazat menunggang kuda selama berjam2, disamping itu Onur jg mengeluhkan sikap Shehrazat yg lbh mementingkan menunggang kuda daripada bersama dgn keluarga. dengan keras kepala Shehrazat pun sedikit menggoda ketika menanggapi perkataan suaminya itu. Onur hanya diam sambil mengulas senyum tipis kearah Shehrazat yg memalingkan muka.

* Nadide sdg melihat Burcin yg sdg tidur nyenyak didalam box, disitu juga ada Fusun. Nadide mengeluarkan sebuah kertas yg ia bawa, kertas dari Selim yang terlampir didalam lukisan yg dikirim utk Fusun. Setelah membaca tulisan dlm kertas tsb, Fusun pun kembali menangis menyesali kekhilafannya. Namun Nadide tdk mempedulikannya, dia berbicara tegas pada Fusun lalu meraih Burcin dari boxnya. Sementara Fusun terus menangis tersedu disudut ruangan.

* Neriman & Ahu tiba dirumah Tamer & Oya. Disana Neriman menceritakan perilaku keluarga Evliayoglu pada Tamer & Oya. Ditengah obrolan Oya membawa Tamer keruangan lain, disana mereka bergunjing ttg Neriman & Ahu.

* Fusun sedang mengamati lukisan dirinya dgn sedih, lukisan itu selalu mengingatkan akan kesalahannya.. Ghani mendekati kakaknya itu, lalu berbicara sesuatu pada Fusun. Fusun hanya berbicara sedikit lalu mengalihkan pembicaraan, dia menanyakan ttg Hunner sembari mengajak Ghani duduk.

* Bennu sdg membuat jus didapur, Kareem datang & bermaksud akan mencumbunya. Namun Bennu yg msh marah menampiknya. Lalu merekapun kembali bertengkar karna masalah yg sama, ttg Semih & Sheval. Selain itu mereka juga menyebut2 Burak, Sezen & Mellek. Bennu yg semakin kesal pada Kareem pun beranjak pergi meninggalkan dapur.

* Dihalaman belakang rumah keluarga Aksal, seluruh anggota keluarga sdg berkumpul menikmati kebersamaan sembari mengobrol & anak2 terlihat asyik menggambar. Disana juga ada Feride & Firdevs yg ikut bergabung. Feride mengungkapkan keinginanya akan pergi ke tempat saudaranya (Betul) di Paris.
Dilain sisi, saat itu Semih yg sdg bersama seorang pria (entahlah teman / saudaranya) dirumahnya bersiap2 akan pergi, sementara temannya tetap tinggal drumah Semih.

* Masih dihalaman belakang rumah keluarga Aksal, Firdevs & Feride sedikit bertengkar karna suatu hal. Mereka menyebut2 nama Betul & kota Paris (maaf saya krg faham,,,entahlah, apa yg menjadi masalah. Sepertinya Feride bermaksud mengajak Firdevs kerumah Betul di Paris tapi Firdevs tdk mau #cmiiw). Onur tdk begitu byk bicara mencampuri urusan keduanya, sedangkan Shehrazat terlihat bingung & hanya diam melihat perdebatan Firdevs & Feride.

* Dihari lain, Onur sdg meeting diruangannya bersama beberapa staff termasuk Eda. Usai meeting merekapun keluar dari ruangan Onur sambil membawa minuman yg telah disiapkan nurhayat. Firdevs yg sdh lama menunggu diruang Nurhayat pun bergegas masuk menemui Onur. Firdev nampak sedih saat mengeluhkan ttg Feride pada Onur. Dia menyebut2 kota Paris.
Dilain sisi, nampak kesibukan dihalaman rumah keluarga Aksal utk persiapan acara malam nanti dgn para relasi bisnis (sepeetinya acara open house rumah baru). Shehrazat yg saat itu juga sedang berada dihalaman terlihat kesal karna kenakalan Kaan.

* Malam hari para tamu sdh berdatangan dirumah baru keluarga Aksal. Shehrazat & Onur sdg menjamu Yalcin & relasi lainnya. Tidak jauh dr situ, Bennu & Kareem tampak berbisik2 saat Sheval yg baru tiba, berjalan kearah mereka. Bennu pun langsung menyambut mertuanya itu, sementara Kareem nampak cuek pada Sheval meskipun Bennu telah mengingatkannya. Sheval pun tdk jauh berbeda, dia sangat ketus ketika beradu pandang dgn Kareem. Feride yg sedari tadi jg berada disitu menanyakan Mellek & Burak pada Bennu. Bennu pun menjawab sekenanya.

* Dilain sisi, Mellek sedang berada diClub Mert. Tiba2 seorang wanita datang ke mejanya, lalu dia berbicara ttg Burak yg membuat Mellek kesal (klw gk salah wanita ini yg tempo hari melihat Burak & Sezen dicafe). Mert yg saat itu berada didekat Mellek, berusaha mengendalikan amarah Mellek.

* Open house msh berlangsung, saat itu Eda baru tiba dikediaman Onur & Shehrazat. Langkahnya terhenti sejenak, lalu dgn raut penuh kebencian dia melihat kearah Onur & Shehrazat. Tak lama diapun berjalan kembali kearah Onur & Shehrazat, setelah menyapa Eda sebentar Onur pun berlalu pergi. Selanjutnya Eda nampak basa basi bertanya pada Shehrazat ttg rumah barunya (Villa Kaplan).

* Mellek & Mert sdg duduk berdua dikursi menghadap sungai sambil mengobrol. Mellek curhat sembari menyandarkan kepalanya dibahu Mert. Dengan kikuk, Mert memandang Mellek penuh arti.

* Sepulangnya dari rumah Shehrazat, Eda pun bercerita pada Tugce ttg Villa Kaplan mewah milik Shehrazat. Lagi2 dia merasa iri & benci pada Shehrazat.

* Pagi hari Onur & Shehrazat sdg menikmati sarapan bersama, sembari mengobrol ttg masalah Feride & Firdevs.

* Sezen sdg duduk dipinggir pantai sembari melihat aksi Burak yg tengah bermain2 di pantai. Tiba2 ponsel Burak berdering lalu Sezen menjawab telf yg ternyata dr Mellek. Lalu terjadilah pertengkaran antara istri & mantan pacar Burak itu. Sezen sangat kesal, lalu menutup telf begitu saja.
Dilain sisi, Kareem mendatangi rumah Semih namun ternyata Semih tdk ada dirumah, dia hanya bertemu dgn seorang pria asing (mgkin teman Semih) dirumah semih. Selanjutnya Kareem pun mencoba menghubungi Semih yg saat itu tengah berada di hotel, namun Semih mereject telfonnya.

* Malam hari, Burak & Sezen sdg menikmati makan di cafe sembari mengobrol, sepertinya Sezen juga bercerita bahwa Mellek menelfon. Burak pun tampak emosi mendengar cerita Sezen. Lalu dia langsung menelfon Mellek, meskipun Sezen berusaha mencegahnya. Mellek yg saat itu tengah berada dirumah Bennu, hanya bis menangis ketika mendengar perkataan Burak di telf, karna tdk tahan Mellek pun menutup telfonnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar